Jumat, 29 Maret 2013

Manusia dan Kebudayaan



Nama : Salis Uswatun Khasanah
NPM   : 56412794
Kelas : 1IA13

                                                       Kata pengantar


Puji serta syukur saya panjatkan atas kehadiran Allah.SWT. yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya,sehingga saya dapat menyalesaikan makalah ini. Shalawat dan salam saya panjatkan atas kehadiran Nabi besar kita Muhammad.SAW. dan para sahabat serta keluarganya.
Makalah ini saya buat untuk menyelasaikan tugas Ilmu Budaya Dasar. Dalam pembuatan makalah ini saya telah berusaha keras untuk mencapai hasil yang semaksimal mungkin sesuai dengan yang saya harapkan, agar tidak terjadi banyak kesalahan dalam pembuatan makalah ini. Namun apa daya tangan tak sampai, namanya manusia pasti ada kesalahan yang dibuat maka dari pada itu kritik dan saran yang membangun sangat saya harapkan untuk kemajuan dimasa yang akan datang.
Semoga apa yang disajikan dalam makalah ini dapat berguna untuk berbagai pihak yang membutuhkannya.
                                                                                      
                                                                                
                                                                                 Depok, Maret 2013



                                                                                          Penulis



                                                             BAB I
                                                      PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

            Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna karena memiliki akal dan budi. Manusia sebagai mahkluk sosial juga menciptakan budaya mereka masing-masing sebagai ciri khas dan warisan turun-temurun. Manusia dan kebudayaan merupakan dua hal yang sangat erat terkait satu sama lain.

            Dalam makalah ini akan membahas mengenai pengertian-pengertian dasar tentang manusia dan kebudayaan. Pada hakekatnya manusia sama saja dengan makhluk lainnya, yaitu memiliki hasrat dan tujuan. Ia berjuang untuk meraih tujuannya dengan didukung oleh pengetahuan dan kesadarannya. Perbedaan diantara keduanya terletak pada dimensi pengetahuan, kesadaran dan keunggulan yang dimiliki manusia dibandingkan dengan makhluk lain. Letak perbedaan antara manusia dengan makhluk lainnya adalah dalam melahirkan sebuah kebudayaan. Kebudayaan hanya manusia saja yang menciptakan dan memilkinya sedangkan binatang hanya memiliki kebiasaan-kebiasaan yang bersifat instinctif. Atau yang kita bisa sebut sebagai insting.


1.2 Identifikasi Masalah
 
• Pengertian dari Manusia
• Kepribadiaan Bangsa Timur
• Pengertian Kebudayaan
• Unsur-unsur Kebudayaan
• Wujud dari Kebudayaan itu sendiri
• Perubahan-perubahan Kebudayaan yang terjadi
• Kaitan Manusia dengan Kebudayaan
 

1.1 Maksud dan Tujuan

            Maksud dan tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui pengertian manusia sebagai makhluk berbudaya. Membahas kasus studi tentang manusia dan berbagai budaya yang diciptakannya. Dan memberikan informasi tentang budaya-budaya yang berkembang di lingkungan masyarakat.

                                                             BAB II

                                                       PEMBAHASAN

2.1 Pengertian dari Manusia

            Secara bahasa manusia berasal dari kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin), yang berarti berpikir, berakal budi atau makhluk yang berakal budi (mampu menguasai makhluk lain). Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok (genus) atau seorang individu. Dalam hubungannya dengan lingkungan, manusia merupakan suatu oganisme hidup (living organism). 

Manusia diciptakan Tuhan Yang Maha Kuasa di muka bumi ini sebagai makhluk yang paling sempurna dibandingkan dengan makhluk lain. Melalui kesempurnaannya itu manusia bisa berpikir, bertindak, berusaha, dan bisa menentukan mana yang benar dan baik. Di sisi lain, manusia meyakini bahwa dia memiliki keterbatasan dan kekurangan. Oleh sebab itu, sudah menjadi fitrah manusia jika manusia mempercayai adanya Sang Maha Pencipta yang mengatur seluruh sistem kehidupan di muka bumi.

Manusia dapat mengembangkan pola pikirnya untuk dapat mempelajari tanda-tanda kebesaran Tuhan baik yang tersirat ataupu dengan jelas tersurat dalam lingkungan sehari-hari. Keutuhan dari setiap sisi tersebut dapat menjadikan manusia menjadi makhluk yang lebih tinggi derajatnya dibandingkan dengan makhluk-makhluk Tuhan yang lain.


2.2 Kepribadiaan Bangsa Timur

          Kepribadian Bangsa Timur merupakan suatu karakter yang mencerminkan masyarakat yang menganut budaya dari Timur (Asia & Timur-Tengah), yang menunjukkan ke-khasan dan pola pikir dan kebiasaan yang terdapat di daerah Timur.
Kepribadian bangsa timur pada umumnya merupakan kepribadian yang mempunyai sifat tepo seliro atau memiliki sifat toleransi yang tinggi. Dalam berdemokrasi bangsa timur umumnya aktif dalam mengutarakan aspirasi rakyat, mereka berdemokrasi dengan tertib dan damai.
            Kepribadian bangsa timur juga identik dengan tutur kata yang lemah lembut dan sopan dalam bergaul maupun dalam berpakaian. Terdapat ciri khas dalam berbagai negara yang mencerminkan negara tersebut memiliki suatu kepribadian yang unik. Misalnya masyarakat Indonesia khususnya daerah Jawa. Bangsa timur juga memiliki kebudayaan yang masih kental dari negara atau daerah masing-masing. Masih ada adat-adat atau upacara tertentu yang masih dilaksanakan oleh bangsa timur.

2.3 Pengertian Kebudayaan

            Kebudayaan diartikan sebagai segala hal yang berkaitan dengan akal atau pikiran manusia, sehingga dapat menunjuk pada pola pikir, perilaku serta karya fisik sekelompok manusia.
Sedangkan definisi kebudayaan menurut Koentjaraningrat sebagaimana dikutip Budiono K, menegaskan bahwa, “menurut antropologi, kebudayaan adalah seluruh sistem gagasan dan rasa, tindakan, serta karya yang dihasilkan manusia dalam kehidupan bermasyarakat, yang dijadikan miliknya dengan belajar”. Pengertian tersebut berarti pewarisan budaya-budaya leluhur melalui proses pendidikan. 

Beberapa pengertian kebudayaan berbeda dengan pengertian di atas, yaitu:

1. Kebudayaan adalah cara berfikir dan cara merasa yang menyatakan diri dalam seluruh segi kehidupan sekelompok manusia yang membentuk kesatuan sosial (masyarakat) dalam suatu ruang dan waktu.
2. Kebudayaan sebagai keseluruhan yang mencakup pengetahuan kepercayaan seni, moral, hukum, adat serta kemampuan serta kebiasaan lainnya yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat.
3. Kebudayaan merupakan hasil karya, rasa dan cipta masyarakat. Karya yaitu masyaraakat yang menghasilkan tekhnologi dan kebudayaan kebendaan yang terabadikan pada keperluan masyarakat. Rasa yang meliputi jiwa manusia yaitu kebijaksanaan yang sangat tinggi di mana aturan kemasyarakatan terwujud oleh kaidah-kaidah dan nilai-nilai sehingga denga rasa itu, manusia mengerti tempatnya sendiri, bisa menilai diri dari segala keadaannya.

2.4 Unsur-unsur Kebudayaan

Ada beberapa pendapat ahli yang mengemukakan mengenai komponen atau unsur kebudayaan, antara lain sebagai berikut:

1. Melville J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, yaitu: 
  • Alat-alat teknologi 
  • sistem ekonomi 
  • keluarga 
  • kekuasaan politik
2. Bronislaw Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi: 
  • sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya 
  • organisasi ekonomi 
  • alat-alat dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga adalah lembaga pendidikan utama) 
  • organisasi kekuatan (politik)

2.5 Wujud dari Kebudayaan itu sendiri

Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga: gagasan, aktivitas, dan artefak.

• Gagasan (Wujud ideal)
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.

• Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.

• Artefak (karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret di antara ketiga wujud kebudayaan. Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu tidak bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh: wujud kebudayaan ideal mengatur dan memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan karya (artefak) manusia.

2.6 Perubahan-perubahan Kebudayaan yang terjadi
            Perubahan kebudayaan adalah suatu keadaan dalam masyarakat yang terjadi karena ketidak sesuaian diantara unsur-unsur kebudayaan yang saling berbeda sehingga tercapai keadaan yang tidak serasi fungsinya bagi kehidupan.
Perubahan budaya juga bisa timbul karena adanya modernisasi. Modernisasi muncul sebagai produk dari interaksi dan proses sosial di dalam masyarakat. Sebaliknya modernisasi itu secara bertahap akan berangsur-angsur mengubah pola pikir dan pola perilaku masyarakat guna terus menerus meningkatkan mutu kehidupan. Pengaruh modernisasi terhadap masyarakat berlangsung melalui saluran-saluran sosial dan akhirnya memasuki semua segi-segi kehidupan yang ada. Perubahan budaya dapat berpengaruh positif namun ada yang menimbulkan pengaruh negatif.
Perubahan budaya mencangkup semua bagian,yaitu:
a. Kesenian
b. Ilmu pengetahuan
c. Tekhnologi
d. Filsafat
e. Bahkan perubahan dalam bentuk juga aturan-aturan organisasi sosial

Faktor-faktor yang mendorong dan menghambat perubahan budaya:

1. Mendorong Perubahan Kebudayaan
Adanya unsur-unsur kebudayaan yang memiliki potensi mudah berubah terutama unsur-unsur tekhnologi dan ekonomi (kebudayaan material). Adanya individu-individu yang mudah menerima unsur-unsur perubahan kebudayaan terutama generasi muda.

2. Menghambat Perubahan Kebudayaan
Adanya unsur-unsur kebudayaan yang memiliki potensi sukar berubah seperti adat istiadat dan keyakinan agama (non material). Adanya individu-individu yang sukar menerima unsur-unsur perubahan terutama generasi yang kolot.

Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan kebudayaan :

1) Faktor intern

• Perubahan demografis
Perubahan demografis disuatu daerah biasanya cenderung terus berubah, akan mengakibatkan terjadinya perubahan diberbagai sector kehidupan contoh: bidang perekonomian, pertambahan penduduk akan mempengaruhi persediaan kebutuhan sandang,pangan,dan papan.

• Konflik Sosial
Konflik sosial dapat mempemgaruhi terjadinya perubahan kebudayaan dalam suatu masyarakat. Contoh: konflik kepentingan antara kaum pendatang dengan penduduk setempat di daerah transmigrasi, untuk mengatasinya pemerintah mengikutsertakan penduduk setempat dalam program pembangunan bersama sama para transmigrasi.

• Bencana Alam
Bencana alam yang menimpa masyarakat dapat mempengaruhi perubahan. Contoh: bencana banjir,longsor,letusan gunung berapi,masyarakat akan dievakuasi dan dipindahkan ketempat yang baru, disanalah mereka harus beradaptasi dengan kondisi lingkungan dan budaya setempat sehingga terjadi proses asimilasi maupun akulturasi.

• Perubahan lingkungan alam
Perubahan lingkungan ada beberapa faktor misalnya pendangkalan muara sungai yang membentuk delta,rusaknya hutan karena erosi atau perubahan iklim sehingga membebtuk tegalan. Perubahan demikian dapat merubah kebudayaan, hal ini disebabkan karna kebudayaan mempunyai daya adaptasi dengan lingkungan setempat.

2) Faktor Ekstern


• Perdagangan
Indonesia terletak pada jalur perdagangan Asia Timur dengan India, Timur Tengah bahkan Eropa Barat. Itulah sebabnya Indonesia sebagai persinggahan pedagang-pedagang besar selain berdagang mereka juga memperkenalkan budaya mereka pada masyarakat setempat sehingga terjadilah perubahan budaya dengan percampuran budaya yang ada.

• Penyebaran agama
Maraknya unsur-unsur budaya hindhu dan budha dari India atau budaya Arab bersamaan proses penyebaran agama Hindhu dan Islam ke Indonesia, demikian pula masuknya unsur-unsur budaya barat melalui proses penyebaran agama Kristen dan kolonialisme.

• Peperangan
Kedatangan bangsa barat ke Indonesia umunya menimbulkan perlawanan keras dalam bentuk peperangan, dalam suasana tersebut ikut masuk pula unsur-unsur budaya bangsa asing ke Indonesia.

2.7 Kaitan Manusia dengan Kebudayaan

            Manusia adalah mahluk hidup ciptaan Tuhan yang paling sempurna di bandingkan dengan mahluk hidup lainnya. Manusia hidup membuthkan manusia lainnya untuk kelangsungan hidupnya. Sifat manusia yang beragam diciptakan untuk saling melengkapi, hanya saja semakin banyak manusia tercipta semakin banyak juga tercipta kebudayaan yang berbeda.
Hubungan antara Manusia dan Kebudayaan adalah manusia sebagai perilaku Kebudayaan, dan Kebudayaan adalah objek yang di laksanakan manusia. Manusia dan Kebudayaan merupakan sesuatu yang berbeda tapi ternyata satu kesatuan. Manusia dan Kebudayaan adalah salah satu ikatan yang tak bisa di pisahkan dalam kehidupan manusia karena Manusia menciptakan Kebudayaan dam Kebudayaan mengatur hidup manusia agar sesuai dengan dengannya.
Manusia dan Kebudayaan pada hakekatnya memiliki hubungan yang sangat erat dan hamper semua tindakan dari seorang manusia itu adalah merupakan kebudayaan. Manusia mempunyai empat kedudukan terhadap kebudayaan yaitu :

1) Penganut Kebudayaan
2) Pembawa Kebudayaan
3) Manipulator Kebudayaan
4) Pencipta Kebudayaan
Dari sisi lain hubungan Manusia dan kebudayaan dpat dipandang setara dengan hubungan anatar manusia dengan masyarakat yang dinyatakam sebagai dialektis, yang artinya salaing terkait satu sama lain. 

Munculnya sub-kebudayaan disebabkan oleh bebrapa hal, yaitu:

• Perbedaan Umur
• Perbedaan Ras
• Perbedaan Kelas
• Perbedaan Agama
• Perbedaan Pekerjaan
• Perbedaan Pandangan politik

                                                             BAB III
                                                           PENUTUP

1.1 Kesimpulan
            Manusia dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang tak bisa dipisahkan dalam kehidupan ini. Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna merupakan makhluk yang memiliki budaya. Manusia dapat menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya secara turun menurun. Kebudayaan merupakan warisan yang ampuh dalam sejarah kehidupan manusia yang dapat berkembang dan dikembangkan melalui sikap-sikap budaya yang mampu mendukungnya dengan baik.


Daftar pustaka :

http : // abdirachmadi.blogspot.com/2012/03/hubungan-antara-manusia-dan-kebudayaan.html
http://rosdayantilia.wordpress.com/2010/10/22/hubungan-manusia-dan-kebudayaan/

http://ahlanhadian.blogspot.com/2012/06/makalah-ilmu-budaya-dasar-manusia.html

http://dwicandrayanuar.blogspot.com/2012/03/pengertian-kepribadian-bangsa-timur.html
http://www.referensimakalah.com/2012/11/pengertian-budaya-dan-kebudayaan.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar